Bootloader, Sedikit gambaran secara dasar: jika storage di HP Android diumpamakan hard disk, terdiri dari beberapa partisi (pembagian), diantaranya:
1. Partisi untuk file-file sistem
2. Partisi untuk berbagai Data milik berbagai Aplikasi (partisi yang berbeda inilah yang membuat data/aplikasi yang diinstal tidak hilang saat kita melakukan update
3. Partisi lain untuk hal-hal yang bekerja dibelakang layar
Kita bisa saja membayangkan Bootloader ini sebagai titik awal dari keamanan seluruh partisi tersebut diatas, karena jika kita coba menerobos/mengubah nya, bisa saja berakibat kerusakan system (brick), tetapi jika dilakukan dengan benar, maka cukup banyak hal yang bisa kita lakukan kemudian, misalkan install/flashing Custom Rom.
Produsen mengunci Bootloader dengan cara melakukan enkripsi (mengurai dengan kode tertentu) sehingga sangat sulit untuk membuka/mengubahnya dengan tujuan antara lain melindung garansi juga aplikasi-aplikasi khusus didalam HP yang dikembangkan dengan biaya mahal, misal HTC dengan Sense nya lalu Samsung dengan TouchWiz nya.
Tetapi pada perkembangannya kemudian, beberapa produsen justru mengeluarkan aplikasi khusus untuk membuka Bootloader yang terkunci ini (unlock tool).
(Tambahan: sayangnya Xiaomi tidak mengeluarkan Unlock Tool, tetapi kita harus menempuh jalur yang cukup panjang dan lama untuk dapat membuka bootloader yang dikunci ini).